menggapai cinta setulus cinta Rabiah,
bukan semudah mencoret luka di hati nan lemah
Rabiatul Adawiyah itu bukan aku,
dan aku bukan Rabiatul Adawiyah
yang menangis saat diri terasa bagai tidak diuji....
Insan memang tercipta lemah
kekurangan yang lebih banyak mencorakkan diri
lalu, perlu dibiarkan atau cuba membatasi kekurangan itu?
sering bibir menutur,
aku hamba,
aku khalifah,....
tapi turut hanyut di saat insan lain terlena
turut tenggelam di saat insan lain lemas dalam dunia
bilangnya tarbiyah itu perlu, bukan mahu,
tapi mengapa bagai menidakkan kehadirannya
jujur ku akui, manusia itu sifatnya lupa
dan bukankah tarbiyah itu hadir untuk mendidik hati
seorang hamba,...
seorang khalifah...???
tak perlu mengait mimpi menjadi setinggi makam rabiah
andai bertatih menjadi seorang hamba biasa pun masih lemah..
saat kau merasa tersungkur,
bukan kau harus terus akur...
saat kau merasa jatuh,
bukan menghentam diri dengan cara yang bodoh...!!!
belajarlah dari kesilapan...
berulang pernah ku bilang,
insan itu tidak sempurna
lalu tidak salahkan untuk dicuba berdiri kembali?
andai sekali lagi dirimu jatuh,
terus berusaha untuk cermat, usah gopoh...
terus berusaha untuk cermat, usah gopoh...
kau tahu berapa lama si Rabiah sang cinta mengabdikan diri...
tapi masih tak puas-puas lagi
usianya merangkak tua pun
masih mencari diri...
kau apa lagi..
usah mengenal erti jemu dalam memperbaiki diri...
Tuhan tidak pernah lupakan hambanya, itu perlu kau pegang erat-erat...!!!
teruskan mencari diri...
No comments:
Post a Comment