salam tazkir

" tidak ada yang bahaya bagi iman melainkan cinta kepada dunia dan tidak ada bahaya bagi hati melainkan tertarik kepada hiasan dunia. Maka, apabila hati telah hancur, apalagi yang akan dibanggakan oleh seseorang di hadapan Allah kelak?" -Imam Ahmad Bin Hanbal-

Wednesday, October 17, 2012

membutuh walau secebis semangat


membutuh semangat dari dinding-dinding muka buku
apa kau fikir ia ada di situ?

ya, mungkin kerna minda mengatakan meluah di situ tidak setolol meluah di dinding batu yang kaku


jika ku kata ia hampir sama?

tidak pula ku maksudkan setiap pengaduan harus di tikar sembahyang, harus bersama kain sembahyang

Tuhan sentiasa ada untuk kita
semangat yang kita butuh dan pinta-pinta itu, milikNya

sekuat mana kau melaung di dinding muka buku,
atau di blog harianmu,
Tuhan membaca setiap gerak laku
setia menanti,
kalau-kalau ada doa yang benar-benar ingin diberi kabul

tapi ia seolah sia
masih terus menerus menaip kata di ruang komen tontonan ramai
hatinya bukan mengharap Tuhan
tapi mengharap insan

kau bukan setolol itu mengharap doa membutuh semangat dikabuli
dari dinding muka buku
walhal sebenarnya engkau sendiri tahu

di antara kau dan Sang Pengabul doa, 
bisa ada komunikasi tanpa perlu dinding muka buku sebagai pengantara


malah, pintaanmu lebih dekat untuk DIA dengari.

Lalu mengapa dipilih jalan yang jauh demi membutuh sebuah semangat yang kian sirna...??



~ Ana Imtiyaz (171012)
kamar seni, Bayt Aflah~

Saturday, October 6, 2012

Syair sang sufi~

Syair Cinta Rabiatul Adawiyah yang menggetarkan hati dari seorang perempuan sufi :



Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada sesuatupun yang menggangguku dalam jumpaMu

Tuhanku, bintang-gemintang berkelap-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu-pintu istana pun telah rapat tertutup

Tuhanku, demikian malampun berlalu
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku Kau Terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaanMu
Inilah yang akan selalu ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusiaanMu,
Andai Kau Usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Kerana cintaku padaMu sepenuh kalbu

Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Kurniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Kurniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Kerana Engkau sendiri, cukuplah bagiku

Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan kerana takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk Syurga
Tetapi aku mengabdi,
Kerana cintaku padaNya

Ya Allah, jika aku menyembahMu
Kerana takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Kerana mengharap Syurga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku

Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakan
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki

Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini mahupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu

Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau 

Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Bila dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahsiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati kerana cinta, sebelum terpuaskan
Akan terseksa dan lukalah aku di dunia ini

Oh, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mahuMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
Oh, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua berahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu 

Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahsia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan kurnia atas doaku
Memahkotaiku, hingga hilanglah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara
Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan kurnia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”

Rasa riangku, rinduku, lindunganku,
Teman, penolong dan tujuanku,
Kaulah karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan daku
Apa bukan padaMu aku ini merindu
Oh, nyawa dan sahabatku
Aku remuk di rongga bumi ini
Telah banyak karunia Kau berikan
Telah banyak..
Namun tak ku butuh pahala
Pemberian ataupun pertolongan
CintaMu semata meliput
Rindu dan bahagiaku
Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun di sisiMu aku telah tiada
Kau biarkan dada kerontang ini meluas hijau
Kau adalah rasa riangku
Kau tegak dalam diriku
Jika aku telah memenuhiMu
Oh, rindu hatiku, aku pun bahagia.