Itulah aku,
mencari Tuhan saat perlu.
Mencari Tuhan
saat buntu.
Sedang sebelum-sebelum
itu,
Menderu ku
tunai solat lima waktu
Tasbihku cuma
Satu
Tahmidku juga
begitu
Itulah aku,
merintih memanggil Tuhan
saat aku
benar tewas
terkujur
lesu
sedang
sebelum itu
enteng saja
ku jaga amalan wajibku
yang
sunat-sunat lebih tidakku acuh
ku tunaikan
saat teringin sahaja
itulah aku,
merangkak-rangkak
mencari Tuhan
terisak-isak
menyebut namanya
setelah aku
benar tersungkur tak bermaya
maka
mengapa begitu?
Mengapa aku
hanya mencari Tuhan di saat-saat tertentu..??
Mengapa aku
membutuhkan Tuhan di tempat-tempat tertentu
Seolah menafikan
sifat Tuhan yang tidak pernah leka walau sedetik tentang aku
Harus detik
ini aku sedar
Supaya tidak
lagi mencari Tuhan saat perlu sahaja
Bagaimana cinta
itu bisa aku hirup manisnya, andai aku hanya memandangnya sebelah mata..??
Cinta itu
bukan dicari hanya di saat duka
Cinta itu
berkongsi rasa
Cinta itu
saling berinteraksi di antara dua
Jika Tuhan
tak jemu memberi, mengapa begitu sombong untuk aku menghargai…???
Aduhai aku
yang cuma seorang hamba…
Selagi
udara masih Tuhan izinkan kau hirup,
Raikan dan
hargailah cinta yang selama ni Tuhan berikan padamu dengan sebijaknya,
Agar nanti
kelak di sana,
Tidak kan
terdengar kata penyesalan,
“Ah,alangkah
baiknya jika aku menjadi tanah sewaktu di dunia dahulu..!”
Naudzubillahhimin zalik.
Naudzubillahhimin zalik.
imtiyazi
110214
No comments:
Post a Comment