salam tazkir

" tidak ada yang bahaya bagi iman melainkan cinta kepada dunia dan tidak ada bahaya bagi hati melainkan tertarik kepada hiasan dunia. Maka, apabila hati telah hancur, apalagi yang akan dibanggakan oleh seseorang di hadapan Allah kelak?" -Imam Ahmad Bin Hanbal-

Saturday, May 10, 2014

Pesan Murobbi I



Aku yang lewat untuk menangkap.
Katanya, setiap ahli gerakan, perlu punya ikon.
Usai 15 minit, baru kefahaman itu DIA hadirkan.
Oh,idola maknanya.

Tujuannya, supaya riwayat hidup ikon tersebut, bisa jadi pedoman buat kita.
Saat kita naik. Juga saat kita merasa turun.
Ya, naik turun iman.

Sudah pasti ikon itu juga tidak lari dari ujian naik dan turun, naik dan turun.
Lalu aku pun berfikir-fikir, siapakah yang telah ku letakkan sebagai ikon itu?
Pasti rasulullah menjadi ikon yang utama. (itu jawapan biasa. Klise.)

Tapi,
Kau harus sedar sendiri.
Saat kau diuji, susah atau senang, dan membuat perbandingan di antara kau dan Rasulullah, pantas saja hatimu berbisik,  “ah, Rasulullah itu nabi. Maksum. Sedang aku..??”
Dan akhirnya ikon utama tak pantas kau praktikkan sirahnya dalam kehidupanmu.
Maaf, bukan kau. Tapi aku.

Sementelah seminggu dua ini, jiwa aku diuji dengan resah.
Bukan resah yang biasa-biasa.
Tapi resah yang telah menggangu keseluruhan kerja-kerja dan ibadah seharianku.
Kacau. Malah huru-hara jadinya.
Lebih seminggu. Ya, lebih seminggu kacau jiwaku.

Kau tahu? (aku bertanya kalian yang membaca)
Pasti saja tidak bukan.
Sebab segalanya nampak seperti biasa.
Tuhan sembunyikan dari kalian.
Supaya aku lebih ikhlas dalam mencari diri.

Tuntas, saat ini aku sedang menaip. Sedang bercerita di laman ini.
Bukan, aku bukan ingin meluah di sini.
Tetapi mahu kalian tahu, bahawasanya, tiada jiwa yang tidak diuji. Tiada hati yang tidak dicoba.
Cuma uji dan coba yang datang itu berbeda-beda keadaanya.

Maka, saat murobbiku meninggal pesan,
“kalian mesti punya ikon yang istiqamah di jalan ini hingga ke akhirnya. Kenali dalam-dalam siapa dia. Supaya nanti, saat kau merasa lelah, ia bisa menjadi wasilah,”.


Maka tanyakan semula pada diri, “siapakah ikon yang bisa kau teladani..??”.

No comments: